Desir Angin
malam membuatku kaku,
Bagai sajlu nan beku,
Bermahkota jingga rayu palsu
Namun iman sang jiwaku tak runtuh oleh nasfu..
Tiba-tiba ku terpanah oleh lukisan insan..
Ku melihat sebuah Kaki kecil merayap pelan-pelan,
Seutas tali dipundaknya yang penuh beban..
Tetapi tak sedikitpun jiwanya lari kepada kesedihan..
Dalam benakku..
Apa yang membuat Ia slalu semangat dan tak pernah runtuh..!!!..
Hingga cahaya lampu jalanan tak sebanding dengannya yang tanpa keluh..??..
Kemudian..
Aku mendekatnya dengan lirih,
Dan Kakiku pelan melangkah ringan tuk menujunya..
Karena aku takut dengan kedatanganku membuat Ia pedih nan risih.
Dan juga Ia tak merasa aku hanya membuang waktunya saja
Namun..
Ia menyambut dengan senyum dengan jiwa sahaja..
Ia tak menujukan kesusahannya..
Dan Ia tak menutupi kekurangannya
Mungkin baginya dimata Sang Ilahi,semua sama
Subhanallah…*Dalam lirihku*..
Dan tanpa di tanyapun Ia bicara dengan nada sederhana
Abang..
Aku hanya ingin hidup dengan
cinta..
Meskipun cinta tak pernah bersamaku..
Karena cinta meninggalkanku selama-lamanya ,
Namun aku ingin menghidupkan cinta bersama jiwaku
Kelak ku merasakan cinta dengan kerja kerasku..
Dan tanpa memandang dari mana asalku..
Karena aku hanya seorang yatim piatu..
Yang hidup tak menentu bahkan lesu disepanjang waktu
Ingat abang..
Kejarlah cintamu..
Dengan kerjalah slalu tanpa merasakan cinta itu pilu..
Niscaya Sang Ilahi membantumu Tanpa ragu..
Karena kamu mengais rejeki itu dengan niat ibadah kepada Sang Maha Qolbu
Dan aku hanya terdiam..
Ternyata aku tak sebanding dengan badannya yang kecil..
Namun jiwanya besar tak kerdil
Terima kasih ya adik.