- Pernahkah Anda mendengar orang berkata, “tetangga baru itu, bajunya bagus-bagus ya, merk – nya merk mahal semua, sombong banget”?
- Atau pernahkah Anda mendengar orang berkata, “Dia memakai jam yang mahal sekali, pasti mau riya. Kemana-mana pake jam itu”?
- Atau mungkin, “kemana-mana dia pasti pake mobil mahalnya, mentang-mentang BMW baru”?
Pernahkah Anda mendengar kata-kata itu, atau mungkin pernah terucap dari diri kita?
Pertama, Ketahuilah bahwa mungkin saja, orang
membeli barang yang mahal dan berkualitas adalah karena dia mampu dan
suka barang itu. Nah, kalau kita mungkin untuk riya. Jadi jangan samakan
sifat kita dengan sifat orang lain.
Rasul orang yang kaya raya, tapi ia hidup sangat sederhana. Tapi jika
ada barang yang beliau suka, semahal apa pun ia pasti beli karena dia
butuh dan mampu. Misal : unta rasul adalah unta terbaik/termahal, karena
rasul tidak mau kalau untanya di pakai perjalannan jauh untuk perang
atau berdagang untanya malah “Ngdupruk” di jalan. Kalau jaman sekarang,
mungkin sejenis mobil Jaguar. Berani kita bilang rasul sombong banget
beli unta termahal? Baju besi rasul juga baju terbaik dan termahal
karena memang dia butuh dan mampu membelinya. Jadi mohon, jangan
samakan sifat kita dengan sifat yang lain dalam kepemilikan harta. Orang
mungkin memang butuh, kalau kita mungkin riya. Right?
Semoga kita jga tidak riya, artinya ga usah bilang yg lain riya.. ya.. ^_^)
Kedua, dalam menilai, pihak mayoritas selalu ingin
menyalahkan pihak yang minoritas. Kalau orang yang gaulnya kurang,
bahasanya terbatas, dan kelas ekonomi tingkat bawah bertemu dengan orang
yang terkenal dan kaya raya, maka ada kemungkinan orang yang kelas
bawah bilang, “orang itu sombong benar ya”, padahal kata orang yang
terkenal itu, “tidak juga ko, saya tidak sombong, situ aja yang minder”.
Kalau pun mereka sombong dengan apa yang dimiliki itu kan terserah
mereka, jangan karena kotornya hati mereka menyebabkan kotor hati kita.
Pun bahwa tidak semua dari mereka sombong, banyak yang rendah hati dan
ingin berteman dengan kita, hanya saja rasa
“minder dan
negatif thinking
kita lebih kuat untuk menjauh dari mereka. Pahalkan biasa saja.
Bukahkah mereka saudara kita? Jadi jangan jadikan kesombongan beberapa
pihak, membuat kita memvonish bahwa semua kalangan dari orang-orang
besar itu sombong, jangan sampai kita berlindung dari rasa
“minder” dengan mengatakan orang lain
“sombong.”
Jadi :
- Orang kaya ga boleh sombong,
- Orang miskin ga boleh minder,
- Ga boleh menyamakan sifat kita dengan sifat yang lain,
Oleh: BMI
Title : Si Angkuh Dan Si Minder
Description : Pernahkah Anda mendengar orang berkata, “tetangga baru itu, bajunya bagus-bagus ya, merk – nya merk mahal semua, sombong bang...