MUNGKIN sudah
sering sekali kita mendengar kata sabar. Lalu, apakah sabar telah ber
bersanubari dalam diri? Apakah kita sudah bersabar, sudah benarkah sabar
kita, dan yang terpenting, untuk apa sih kita bersabar?
Itulah hal-hal utama yang diulas oleh Imam Nawawi, penulis buku ini.
Kajian seputar sabar memang sudah banyak sekali yang mengulasnya. Namun
dalam buku ini, kajian tema sabar dibahas dengan perspektif yang lebih
terbuka dengan menyasar kalangan umum, khususnya kaum muda
Faktanya, mengapa masih banyak di antara umat Islam baik dari
generasi muda maupun generasi tua, belum benar-benar mau menghiasi diri
dengan sifat sabar. Tidak lain karena belum banyak yang benar-benar
memahami alasan mengapa dalam hidup ini kita harus bersabar.
Penulis membeberkan fakta sejarah bagaimana sabar sangatlah
berpengaruh dalam kehidupan umat manusia. Sebagian besar contoh sosok
manusia penyabar yang diulas adalah orang-orang muda seperti kesabaran
Nabi Yusuf dalam menjalani ujian menuju tangga suksesnya, Nabi Ibrahim
dalam karir hidupnya yang penuh dengan cobaan, yang di masa mudanya ia
telah sukses membangun tradisi logika intelektual yang melampaui tradisi
manusia hari ini.
Penulis juga menunjukkan orang-orang kaliber dunia yang sukses karena
menerapkan kiat sabar dalam hidup. Di bab awal, penulis telah
menegaskan bahwa sabar apabila dimiliki, siapa pun entah dia Muslim atau
kafir, pasti akan berhasil atas apa telah dicita dan diusahakan. Jadi
semua memiliki potensi bersabar, siapa yang berhasil menggenggamnya,
dialah yang akan berhasil.
Sehingga, buku ini terasa lebih kontemplatif ketika penulis kemudian
mengetengahkan profil Nabi-nabi yang hidup tidak dalam kemewahan. Mereka
justru kerap bergelimang dengan kesengsaraan, kepayahan, penderitaan,
dan kesulitan-kesulitan yang tidak ringan. Tetapi dengan iman yang
mereka miliki, mereka tetap bersabar dalam menghadapi ujian-ujian yang
menggoncangkan keimanan dan akal pikiran sampai akhirnya berhasil
menunaikan amanah kenabiannya dengan sangat baik.
"Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?." (Al-Kahfi [18]: 68)
Pelajaran dari kisah Nabi Khidir bersama Musa pun kembali diangkat
oleh penulis dengan penelusuran serta perenungan yang lebih menakjubkan.
Sehingga, topik tentang sabar adalah tema penting. Karena hanya
kesabaran saja yang memberikan sumber energi tidak terbatas untuk tetap
dalam keimanan, visi, misi dan perwujudan perjuangan sepanjang hayat
dikandung badan.
Dari segi fisik, desain buku ini terbilang sangat ciamik. Atasan
kavernya berwarna biru halus susu. Corak bawahannya yang kuning cerah
dilingkupi taburan warna hitam terasa enak dipandang. Pola bending-nya
pun indah dengan judul buku di-embos bercorak font yang cukup bagus,
membuat tampilan buku tak kaku sebagaimana buku-buku bertema sejenis.
Selain
itu, pembaca tidak akan jenuh dalam menjejaki setiap ulasan dalam buku
ini. Selain karena ukurannya relatif simple yang mudah dibawa ke
mana-mana, setiap bahasannya selalu disisipkan inspiring word yang
diambil dari poin-poin penting setiap bahasan.
“Sabar itu erat kaitannya dengan ilmu. Orang yang tidak memiliki ilmu
dijamin sulit untuk bisa sabar, bahkan mungkin akan sangat tidak sabar.
Tanpa kesabaran mustahil kita akan memperoleh kemenanggan,” itulah
bunyi salah satu kata-kata hikmah yang tersisip dalam buku ini.
Ilustrasi sosok hitam seperti seorang anak muda menggunakan sweather
berpenutup kepala duduk di atas batu hitam seraya tampak bertafakkur,
menambah corak khas buku ini yang menyasar kalangan muda. Meski
demikian, buku ini juga cocok untuk kalangan umum. Kiranya bahasan dalam
buku sederhana ini akan memberikan inspirasi bagi para pembaca.*/Muhammad Adianto, mahasiswa STIE Hidayatullah Depok
hidayatullah.com
Title : Untuk Apa Perlu Bersabar?
Description : MUNGKIN sudah sering sekali kita mendengar kata sabar. Lalu, apakah sabar telah ber bersanubari dalam diri? Apakah kita sudah bersabar, s...