Penting
untuk kita ketahui beberapa elemen jaringan komputer agar tidak terjadi
salah presepsi mengenai fungsi dan cara kerja masing-masing bagian.
Dibawah ini adalah cara kerja dari beberapa elemen penting dalam suatu
jaringan komputer:
Ketika
kita merequest suatu alamat, misalnya www.friendster.com dari host kita
(nirmaladewi.its.ac.id – 202.154.63.26), maka host kita akan mengontak
name server lokal untuk menanyakan dimanakah www.friendster.com berada.
Name server ITS (202.154.63.2) akan mencari request tersebut di
databasen lokal. Karena tidak ada, maka name server akan mengontak root
DNS servernya, siapa yang memegang domain untuk .com.
Beberapa
daftar Top Level Domain (TLD) yang ada sekarang adalah: com, net, org,
biz, info, name, museum, dan tv. Sedangkan Country Code Top Level Domain
(ccTLD) adalah: us, uk, fr, es, de, it, jp, ie, dll. Root server akan
memberitahu IP address dari server DNS dari www.friendster.com. Kemudian
DNS server lokal akan mengontak server DNS yang mengelola
www.friendster.com. Kemudian DNS server tersebut akan memberitahu IP
address dari www.friendster.com. baru host nirmaladewi merequest
www.friendster.com dengan IP address tersebut.

Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual beroperasi pada layer 1 (Physical Layer).
Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke
seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh
seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer
yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun
paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan
fungsi colossion lebih sering terjadi.
Misal
ada komputer sebut saja A, B, C dan D. Jika komputer A dan B melakukan
transfer data ke komputer yang sama misal C maka kemungkinan terjadi
collision sangat besar, tidak bisa 100 M dibagi 2 komputer. Selain
terjadi collision, transfer data tersebut akan mengalami antrian.
Demikian pula jika komputer A ke B dan C ke D dalam satu hub maka
transfer datanya akan dibagi menjadi 2, namun dalam prakteknya juga
tidak akan sama dengan teori, karena hub menggunakan sistem antrian. Hal
ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung
pada komputer menjadi lambat.

3. Switch
Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada pada layer 2 (Datalink Layer).
Maksudnya, switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada
NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa
paket ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Dari
keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada
hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya
yang dapat membuat terjadinya collision.

4. Router
Router
adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah
proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Cara kerja router mirip dengan bridge
jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat
juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan
segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan
ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema
pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP.
Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada
model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang
digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
5. Software Server
Perangkat lunak jaringan terdiri
dari driver interface (NIC), Sistem Operasi Jaringan atau Network
Operating System (NOS), Aplikasi Jaringan, Aplikasi Manajemen dan
Aplikasi Diagnostik/Monitoring dan Aplikasi Backup. Beberapa dari
elemen-elemen ini terbundel dalam satu paket NOS dan sebagian berbentuk
sebagai third-party software.
Driver menjembatani kartu jaringan dengan perangkat lunak jaringan
di sisi server maupun workstation. Driver kartu jaringan spesifik
terhadap jenis kartu jaringan dan sistem operasi yang dipakai, biasanya
selain disediakan oleh vendor pembuat kartu tersebut juga kadang
disediakan oleh vendor sistem operasi jaringan. Jika anda kehilangan
driver NIC tersebut anda masih bisa mencari melalui internet ke situs
vendor tersebut atau ke situs NOS-nya.