No.
|
Nama
|
Deskripsi
|
1 |
Air Terjun (Jantur Gemuruh) |
(Foto: Wisata Kaltim)
Obyek wisata air terjun Jantur Gemuruh terletak di desa Mapan.
Keistimewaan Air Terjun Jantur Gemuruh ini terdapat candi peninggalan
Hindu yang dikenal dengan batu Begulur. Terdapat juga lorong-lorong yang
dibuat di bawah tanah dengan lapisan batu yang panjangnya 50 meter.
Lokasi ini cocok untuk dijadikan lokasi penelitian pihak kepurbakalaan.
|
2 |
Air Terjun Long Pin |
(Foto : kalimantan.blogspot.com)
Di lokasi ini Anda dapat menikmati pemandangan yang indah sambil
berbenah diri dengan bermandikan air jernih karena di bagian hilir
membentuk danau yang indah, dikelilingi bebatuan alami sehingga menambah
keasrian alamnya.
|
3 |
Air Terjun Tanah Merah |
(Foto: worldtourismindonesia.blogspot.com)
Terletak
sekitar 14 km dari pusat kota Samarinda tepatnya di dusun Purwosari
kecamatan Samarinda Utara. Tempat ini merupakan pilihan tepat bagi
wisata keluarga karena dilengkapi pendopo istirahat, tempat berteduh
dengan pohon peneduh di sekitar lokasi, warung, areal parkir kendaraan
yang luas, pentas terbuka dan tempat pemandian. untuk mencapai obyek
wisata tersebut, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor baik roda dua
maupun empat serta angkutan umum trayek Pasar Segiri - Sungai Siring
|
4 |
Bukit Bengkirai |
A. Selayang Pandang
Bukit
Bangkirai merupakah salah satu obyek wisata di Kalimantan Timur yang
menarik untuk dikunjungi. Wisatawan dapat merasakan suasana hutan hujan
tropis (tropical rain forest) yang masih sangat alami. Dalam Bukit
Bangkirai juga terdapat banyak binatang satwa. Bukit Bangkirai yang
memiliki luas sekitar 1.500 hektar ini merupakan kawasan hutan
konservasi yang bertujuan untuk mengembangkan monumen hutan alam tropika
basah. Hutan wisata ini dapat dijadikan sebagai media pendidikan alam
dan lingkungan, atau bahkan juga dapat dijadikan sebagai obyek
penelitian.
Dinamakan
Bukit Bangkirai karena di kawasan hutan wisata ini terdapat banyak
pohon Bangkirai yang tumbuh. Bahkan, pohon-pohon tersebut telah berumur
lebih dari 150 tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 meter
dan diameternya 2,3 meter. Bukit Bangkirai diresmikan pada tanggal 14
Maret 1998.
B. Keistimewaan
Salah
satu keistimewaan Bukit Bangkirai adalah adanya tantangan bagi
wisatawan untuk mencoba berjalan menyusuri canopy bridge (jembatan
gantung) yang tingginya mencapai 30 meter dari pemukaan tanah. Panjang
keseluruhan canopy bridge adalah 64 meter yang menghubungkan 5 pohon
Bangkirai. Bagi wisatawan yang mempunyai masalah dengan ketinggian dapat
mencobanya sebagai salah satu terapi alternatif. Dari atas canopy
bridge wisatawan dapat melihat panorama hutan hujan tropis disertai
dengan desiran angin kencang nan sejuk. Jembatan rasanya terus
berayun-ayun ketika baru melangkah separuh jalan. Namun demikian,
sesekali mencobanya pasti kita akan merasa senang dan tertantang. Canopy
bridge tersebut merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan
kedelapan di dunia.
C. Lokasi
Bukit Bangkirai terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
D. Akses
Untuk
menuju Bukit Bangkirai wisatawan perlu menempuh jarak sekitar 150 km
dari Kota Tenggarong atau Samarinda. Dari Kota Balikpapan hanya berjarak
58 km. Atau dari ibukota Kecamatan Samboja hanya berjarak sekitar 20
km. Perjalanan dapat ditempuh dengan jalur darat, baik kendaraan roda
dua maupun kendaraan roda empat.
E. Tiket
(Dalam proses pengumpulan data)
F. Akomodasi dan Fasilitas Lain
Obyek
wisata Bukit Bangkirai dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
memadai. Ada gedung pertemuan yang mampu menampung 100 orang, ada
restoran dengan sajian menu yang bervariasi, dan penginapan (cottage)
dengan fasilitas AC maupun penginapan jugle cabin, yaitu penginapan
alami yang tidak dilengkapi fasilitas listrik. Pengunjung yang ingin
menikmati dapat menghubungi PT Inhutani Balikpapan di nomor telepon
(0542) 736066-734644.
(Happy Susanto/wm/01/01-08)
|
5 |
Danau Jempang |
(Foto: Wisata)
Danau Jempang terletak di Kecamatan Jempang dengan luas kurang lebih 150 km² (15.000 ha). Danau yang ada di Kojo (100 ha), Danau Berambai (30 ha), Danau Malinau (25 ha), dan Danau Loa Maong
(100 ha). Semua danau-danau ini merupakan penghasil ikan air tawar yang
memasok sebagian besar ikan air tawar di Kalimantan Timur.
|
6 |
Kawasan Wisata Bukit Bangkirai |
(Foto: kaltimpro.com)
Kawasan wisata Bukit Bangkirai berlokasi di jln.Samarinda-Balikpapan Km
38. Untuk mencapai lokasi ini ± 20 km masuk kearah jln.Samboja-Petung.
Dari Balikpapan, kawasan ini berjarak tempuh 90 menit ± 58 km, sedangkan
dari Tenggarong dan Samarinda ± berjarak 150 km. Kawasan wisata Bukit
Bangkirai merupakan obyek wisata petualang yang berada dalam kawasan
hutan primer dan merupakan bagian dari kawasan hutan hujan tropis yang
dikelola oleh PT.Inhutani.
Selain suasana pemandangan hutan yang alami dengan berbagai flora dan
faunanya, kawasan wisata Bukit Bangkirai menawarkan atraksi utama yang
menjadi kekhasan kawasan wisata ini, yaitu Jembatan Tajuk (canopy
Bridge) yang memiliki ketinggian 30 mtr dari permukaan tanah.
|
7 |
Kebun Raya Unmul Samarinda |
A. Selayang Pandang
Kebun
Raya Samarinda merupakan obyek wisata yang unik karena memadukan
rekreasi dengan pendidikan seputar alam dan lingkungan. Luas keseluruhan
kebun raya ini adalah 300 hektar. Pada awalnya, kebun raya ini
merupakan areal HPH CV Kayu Mahakam milik Ali Akbar Afloes. Pada tahun
1974, pemiliknya menyerahkan 300 hektar di kawasan Gunung Kapur kepada
Rektor Universitas Mulawarman ketika itu, R. Sambas Wirakusumah untuk
dijadikan sebagai hutan konservasi. Hal itu ternyata didukung penuh
melalui keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur dan Kepala Dinas
Kehutanan Kalimantan Timur. Pada tahun 1997, Walikota Samarinda
mendukung program tersebut dengan memfungsikan kebun raya tersebut
sebagai hutan pendidikan dan kebun botani bagi civitas akademik
Universitas Mulawarman.
Sejak
diresmikan sebagai hutan pendidikan, kawasan tersebut sering digunakan
sebagai tempat kegiatan kemahasiswaan, lokasi penelitian, dan praktik
kerja lapangan (PKL) mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa Universitas
Mulawarman saja yang hanya diperbolehkan mengakses kawasan tersebut.
Mahasiswa dari luar Universitas Mulawarman atau dari luar negeri juga
diperbolehkan melakukan penelitian di tempat ini. Sejak
ditandatanganinya kerja sama antara Universitas Mulawarman dan
Pemerintah Kota Samarinda, kawasan ini berubah nama menjadi Kebun Raya
Samarinda. Dalam perkembangan selanjutnya, 62 hektar dari total luas 300
hektar difungsikan sebagai fasilitas jalan, danau buatan, fasilitas
olah raga, dan panggung hiburan. Kawasan ini juga makin dikembangkan dan
difungsikan sebagai obyek wisata dan rekreasi, seperti adanya kebun
binatang, kolam renang, taman burung, taman bunga, perahu wisata, dan
bumi perkemahan.
Ketika
masuk ke dalam kawasan kebun raya, pengunjung akan merasakan suasana
hutan yang begitu sejuk. Untuk memasuki area utama kebun raya pengunjung
perlu berjalan sepanjang satu kilometer. Selama dalam perjalanan,
pengunjung dapat melihat-lihat dan menikmati pohon-pohon lebat yang
sebagiannya telah diberi label lengkap dengan nama spesiesnya. Meski
jalannya beriku-liku dan berbukit-bukit, pengunjung bisa terhibur dengan
kicauan burung dan suara monyet yang saling bersahutan.
B. Keistimewaan
Salah
satu keistimewaan di kebun raya ini adalah adanya kebun binatang yang
sangat luas. Di kebun binatang terdapat sejumlah orangutan yang memang
sengaja dilepas namun sudah jinak agar pengunjung bisa langsung
berinteraksi. Di samping orangutan juga ada binatang-binatang lainnya,
seperti sepasang ular cobra, burung enggang, burung kakatua, kuda poni,
burung cendrawasih, buaya, kancil, dan landak. Hanya saja, pengujung
perlu menaiki anak tangga bukit yang cukup tinggi. Meski demikian,
kondisi ini rupanya telah menjadi daya tarik bagi pengunjung dari
berbagai daerah, termasuk dari luar Kalimantan Timur.
Pengunjung
juga dapat menikmati danau buatan yang sangat luas. Di obyek wisata ini
pengunjung bisa menyewa perahu dengan beraneka ragam bentuknya. Harga
sewanya adalah Rp. 15.000,00 per 15 menit dengan batas muatan tiga orang
dewasa.
C. Lokasi
Kebun Raya Samarinda terletak di sebelah utara Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
D. Akes
Pengunjung
yang akan menuju lokasi dapat menggunakan jalur darat, baik kendaraan
roda dua maupun roda empat. Jarak dari Kota Samarinda adalah 20 km atau
sekitar 30 menit waktu perjalanan. Sebagai catatan, untuk sampai ke area
utama kebun raya, pengunjung perlu menggunakan kendaraan pribadi karena
tidak ada angkutan khusus yang tersedia, kecuali harus berjalan kaki.
E. Tiket
Harga
tiket masuk adalah Rp. 3.000,00, baik untuk dewasa maupun juga
anak-anak. Harga ini sudah termasuk untuk kendaraan yang masuk ke dalam
kawasan kebun raya.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lain
Ada
sejumlah fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh para pengunjung, di
antaranya adalah permainan mobil atau motor remote control khusus untuk
anak-anak, areal pemancingan, jalan refleksi, dan panggung terbuka yang
sering digunakan untuk acara-acara konser musik dan lain sebagainya.
(Happy Susanto/wm/06/01-08) by wisatamelayu.com
|
8 |
Kersik Luway |
(Foto: coinwisata.blogspot.com)
Letaknya di Kecamatan Sekolaq Darat, lebih kurang 15 Km dari Desa Melak. Luas area taman ini 50 km². Tiga jenis anggrek yang terdapat di tempat ini antara lain: Anggrek Hitam ( Coelogyne Pandurata), Erya Vania, Erya Florida, ( Coelogyne Rocus Soini) dan ( Bulpophylum Mututina) serta beberapa jenis kantung semar.
Fasilitas di lokasi terdapat ruang informasi, fasilitas kebutuhan bagi
wisatawan tersedia di Melak. Untuk berkunjung ke tempat ini dapat
dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda- Melak, dilanjutkan dengan kendaraan roda empat atau roda dua.
|
9 |
Kesultanan Gunung Tabur |
(Foto: Mourinho)
Kesultanan Gunung Tabur adalah Kerajaan yang merupakan hasil
pemecahan dari Kesultanan Berau dimana Berau dipecah menjadi dua, yaitu
Sambaliun dan Kesultanan Gunung Tabur pada sekitar tahun 1810-an. [1] Kesultanan ini sekarang terletak dalam wilayah kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur.
|
10 |
Muara Wahau |
Gunung Kung Beang (foto: adefadli)
Objek dan daya tarik wisata di wilayah ini dicirikan oleh alam
pedalaman hutan dan sungai, dengan budaya sungainya yang masih cukup
kental. Keberadaan gunung batu Kongbeng merupakan salah satu daya tarik
lain yang unik di wilayah ini selain dari desa-desa sepanjang sungai
Wahau/Telen.
Secara umum terdapat:
-
Desa Muara Wahau
-
Desa Miau Baru, desa yang masih tetap mempertahankan tradisi budaya Dayak dalam kehidupan keseharian mereka, seperti berladang dan mencari ikan untuk kelangsungan hidup.
-
Gunung Kung Beang yang terletak di Desa Pantun,
nama Gunung Kung Beang berasal dari suku Dayak Wehea yang ada di Muara
Wahau, berdasarkan kebenaran sejarah suku Dayak Wehea setempat yang
telah lama dan terdahulu menempati dan hidup di daerah Wahaunama Gunung
tersebut Kung Beang bukan Kongbeng.
-
Desa-desa Sepanjang Sungai Wahau/Telen, seperti:
-
HULIWA [Hutan Lindung Wehea]yang terletak diwilayah Desa Nehas Liah
Bing beserta 5 Desa Wehea Lainnya, Suku Dayak Wehea Sepakat menjaga dan
melindungi serta melestarikan hutan mereka yang sangat luas bahkan
menjadi hutan lindung terluas di Kutim bahkan di Kaltim maupun seluruh
indonesia dan nomor 3 terbesar didunia yang dibantu TNC
|
11 |
Museum Mulawarman |
Museum Mulawarman terletak di jalan Pangeran Diponegoro, Kota
Tenggarong. Bangunan museum Mulawarman merupakan bekas Keraton
Kesultanan Kutai Kartanegara yang dibangun pada tahun 1936. di dalam
museum dapat dijumpai beraneka macam keramik kuno, patung Lembu Suana,
koleksi benda bersdejaah peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara,
benda-benda budaya dari daerah Kutai, koleksi mata uang kuno, dan
sebagainya. Museum ini terbuka setiap hari untuk umum, kecuali hari
Senin.
|
12 |
Museum Mulawarman dan Makam Raja-Raja Kutai |
(Foto: tenggarongbox)
Terletak
di Kota Tenggarong lebih kurang 45 km dari Kota Samarinda, dan 110 km
dari Kota Balikpapan. Museum ini diresmikan tanggal 25 Nopember 1971
oleh Gubernur Kalimantan Timur (H.A. Wahab Syahranie), dan diserahkan
kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 18 Februari
1976. Terdapat koleksi tua gamelan, setinggi (singgasana), meriam sapu
jagat serta koleksi dari Sultan Bulungan, Sultan Pasir, Sultan
Sambaliung dan Sultan Gunung Tabur. Makam Raja Kutai terletak disamping
museum.
|
13 |
Pulau Derawan |
Pulau Derawan terletak di Kepulauan Derawan, Kec. Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Satuan morfologi Pulau Derawan adalah dataran pantai bertopografi
datar. Pantai pasir memiliki kemiringan lereng sekitar 7° - 11° dengan
lebar 13,5 - 20
Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang
dikenal sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18
meter tersebut banyak terdapat ikan trigger ( red-toothed trigger fishes).
|
14 |
Sangkulirang |
(Karst Mangkalihat Sangkulirang)
wisata di zona ini umumnya ditandai dengan ciri alam, yaitu hutan, gua,
air panas, sungai, pantai dan pulau-pulau kecil yang tersebar di
Kecamatan Sangkulirang.
Garis pantai yang panjang dan potensi perairan (laut maupun sungai)
yang besar menambah daya tarik wilayah ini terlebih dengan adanya daya
tarik yang unik yang berbeda dengan wilayah lainnya, seperti gua, pulau,
pantai, laut dan air panas. Namun seperti juga wilayah lain di Kutai
Timur, aksesbilitas (melalui darat) masih menjadi masalah yang utama
untuk wilayah Sangkulirang. Sementara ini transportasi air / sungai
dengan perahu masih mendominasi perangkutan di Sangkulirang.
-
Desa Benua Baru
-
Pulau Birah-Birahan, merupakan tempat bertelur penyu dan tempat bertelur serta migrasi sejenis burung putih pada saat bulan-bulan angin laut selatan, yaitu bulan Agustus, September dan Oktober
-
Pantai Jepu-Jepu, Bual-Bual dan Selangkau
-
Desa Pengadan, dimana sebagian besar penduduknya adalah petani sarang burung walet. Juga terdapat gua-gua yang sangat menarik untuk dikunjungi, baik karena keindahannya (stalagtit dan stalagmit) serta terdapat lukisan-lukisan dinding berupa gambar negatif tangan manusia dan hewan dari Zaman Batu (Stone Age).[15] Di antara gua-gua itu yang dibuka untuk umum adalah:
-
Gua Ampanas dan
-
Gua Mardua
|
15 |
Sungai Kayan |
(Foto: Lubis)
Sungai Kayan merupakan sungai arus deras, dengan grade1/2 atau tingkat
kesulitan di atas rata-rata, sehingga berpotensi sebagai objek wisata
arung jeram. Sungai ini melewati lebih dari 20 desa yang memiliki sub
suku yang berbeda namun bahasanya sebagian besar sama.Aktivitas
masyarakat di sepanjang sungai ini adalah berburu dan bertani (bercocok
tanam)
|
16 |
Sungai Wain Balikpapan |
(Foto: sungaiwain.org)
Objek Wisata Sungai Wain Balikpapan
|
17 |
Wana Riset Samboja |
(Foto: Leophoto)
Wana Riset Samboja merupakan tempat untuk pengawasan dan rehabilitasi
hewan langka yang dilindungi, seperti orang utan. Saat ini populasi
orang utan di Kalimantan sudah mulai menurun, sehingga salah satu lokasi
rehabilitasi berada di Wana Riset Samboja. Di lokasi ini dilakukan
pengawasan dan rehabilitasi secara ketat terhadap kelangsungan hidup
hewan yang dilindungi tersebut sebelum akhirnya di lepas kembali di
habitat aslinya. Tempat rehabilitasi ini sekaligus juga menjadi pusat
penelitian kehidupan hewan yang dilindungi tersebut. Pengelola Wana
Riset Samboja adalah Loka Litbang Satwa Primata, UPT Departemen
Kehutanan Pusat.
|
18 |
Zona Sangatta |
Taman Nasional Kutai (Foto: tempointeraktif.com)
Secara umum terdapat:
-
Taman Nasional Kutai
di dalamnya terdapat pula:
-
Sangkimah, dimana terdapat jembatan (disebut Jembatan Sangkimah) sepanjang lebih kurang 1 km
menjorok masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada suatu
fosil hidup, yaitu pohon ulin besar yang diperkirakan berumur sekitar
1000 tahun.
-
Mentoko, di kawasan ini terdapat sebuah pondok penelitian,
disebut Pondok Penelitian Mentoko yang didirikan oleh Akira Suzuki,
seorang ahli biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di daerah ini.
-
Pantai Teluk Kaba
-
Pantai Teluk Lombok dan Teluk Perancis.
|